Sumber : Jurnalis Polda Jabar ● Editor : Bully'T

Pagelaran Seni Budaya Ronggeng Amen Hiasi Rangkaian Peringatan Hari Tani Nasional di Pangandaran
Pangandaran, warpol.id || Peringatan Hari Tani Nasional ke 64 di Kabupaten Pangandaran dimeriahkan pegelaran seni tradisi Ronggeng Amen di Sekretariat Serikat Petani Pasundan (SPP), Selasa (23/9/2025) malam.
Acara yang berlangsung sejak pukul 19.30 WIB ini dihadiri oleh Kapolres Pangandaran AKBP Dr. Andri Kurniawan, S.I.K., M.H., Bupati Pangandaran Hj. Citra Pitriyami, S.H., dan Dandim 0625 Pangandaran Letkol CZI Ibnu Muntaha, M.Han.

“Hari Tani Nasional bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk mengingatkan kita semua akan peran besar petani sebagai penopang ketahanan pangan bangsa. Kehadiran seni tradisi seperti Ronggeng Amen menjadi wujud rasa syukur masyarakat agraris, sekaligus mempererat kebersamaan dan gotong royong. Polres Pangandaran mendukung penuh upaya masyarakat menjaga budaya dan menghormati jasa para petani,” ujar Kapolres Pangandaran, Rabu (24/9/2025).
Pertunjukan Ronggeng Amen sendiri merupakan seni tradisional khas Pangandaran yang lahir dari kehidupan masyarakat tani. Tarian ini diiringi musik kendang, gong, dan rebab dengan lantunan tembang rakyat. Filosofinya adalah ungkapan syukur atas hasil panen, doa agar tanah tetap subur, serta simbol persaudaraan di tengah masyarakat.
Acara ini diselenggarakan oleh Serikat Petani Pasundan (SPP), sebuah organisasi petani yang konsisten memperjuangkan hak-hak petani, kedaulatan pangan, dan pelestarian lingkungan hidup. SPP tidak hanya bergerak di bidang advokasi, tetapi juga aktif mengangkat seni budaya rakyat sebagai bagian dari identitas petani.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan S.I.K., M.H mengapresiasi terhadap penyelenggaraan acara yang memadukan semangat perjuangan petani dengan pelestarian budaya lokal.
Dengan kehadiran para pejabat daerah bersama masyarakat, peringatan Hari Tani Nasional di Pangandaran menjadi ajang memperkuat sinergi antara pemerintah, aparat, dan organisasi petani demi tercapainya kesejahteraan dan kelestarian budaya lokal.***
■Red
Posting Komentar