Kemenag Jawa Barat Canangkan Layanan dengan Penuh Cinta, Dorong Digitalisasi Zakat dan Wakaf

Sumber : HUMAS Bidang PENAIS | Editor : Syahidin

Kemenag Jawa Barat Canangkan Layanan dengan Penuh Cinta, Dorong Digitalisasi Zakat dan Wakaf

Kota Bandung, warpol.id || Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, H. Dudu Rohman, S.Ag., M.Si menegaskan pentingnya transformasi layanan zakat dan wakaf agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 


Hal itu Ia sampaikan saat membuka kegiatan Bina Kelembagaan Pelatihan Berbasis Kompetensi SDM Pengelola Zakat dan Wakaf di Balai Diklat Keagamaan Bandung, Kamis (28/08/2025).


Dalam arahannya, Kakanwil menyampaikan bahwa pengelolaan zakat dan wakaf harus mampu menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat, bukan sekadar formalitas program. Menurutnya, aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kemenag Jawa Barat memiliki peran penting dalam menghadirkan layanan yang berorientasi pada kepentingan umat.

“Alhamdulillah, apa yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari ikhtiar bersama. Kita ingin Kementerian Agama hadir sebagai solusi, bukan menjadi masalah. ASN Kemenag harus betul-betul memberikan yang terbaik dalam layanan kepada masyarakat,” ungkap Kakanwil.

“Digitalisasi hari ini bukan pilihan, melainkan kebutuhan. Kalau kita tidak mengimbangi dengan inovasi, kita akan tertinggal. Zakat dan wakaf harus menjadi garda terdepan dalam literasi dan digitalisasi layanan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Dudu Rohman mengingatkan agar program zakat dan wakaf tidak berhenti pada jargon. Kampung Zakat misalnya, menurutnya harus menunjukkan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

Saya ingin ada aksi perubahan yang bisa langsung diimplementasikan. Masyarakat menunggu bukti, bukan sekadar slogan, ujarnya.


Pada kesempatan tersebut, Dudu Rohman mencanangkan gerakan “Layanan dengan Penuh Cinta” di lingkungan Kemenag Jawa Barat. Ia menjelaskan bahwa cinta dimaknai sebagai singkatan dari Cepat, Inovatif, Nyaman, Transparan, dan Amanah.


Cepat – Layanan publik harus responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Inovatif – Layanan zakat dan wakaf harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi melalui digitalisasi.

Nyaman – ASN dituntut menciptakan suasana kerja yang kondusif dan pelayanan yang membuat masyarakat merasa dihargai.

Transparan – Seluruh proses layanan harus terbuka, akuntabel, dan mampu menumbuhkan kepercayaan publik.

Amanah – Setiap langkah kerja harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan.


Menurut Dudu Rohman, potensi zakat dan wakaf di Jawa Barat sangat besar. Namun, potensi tersebut hanya bisa memberikan dampak maksimal jika dikelola dengan amanah dan profesional. Ia mencontohkan praktik wakaf tunai yang kini mulai berkembang di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Tasikmalaya.


Pengelolaan zakat dan wakaf yang modern, transparan, dan berbasis teknologi akan menjadi kekuatan besar bagi kesejahteraan umat sekaligus mendukung kemajuan bangsa. Untuk itu, para pengelola harus terus memperkuat kompetensi agar mampu menjawab tantangan zaman, katanya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kolaborasi, baik dengan pemerintah daerah maupun dengan masyarakat luas.


Kita harus membuka komunikasi dan jaringan, baik internal maupun eksternal. Dengan kolaborasi, program-program Kemenag akan lebih bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.


Melalui pelatihan berbasis kompetensi ini, Dudu Rohman berharap para pengelola zakat dan wakaf di Jawa Barat semakin profesional, inovatif, dan memiliki integritas tinggi dalam menjalankan tugasnya.


Dengan layanan yang penuh cinta, cepat, inovatif, nyaman, transparan, dan amanah, saya yakin Kementerian Agama Jawa Barat akan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi umat, pungkasnya.

Kontributor : Shinta

0/Post a Comment/Comments

WARPOL
WARPOL

POLRI PRESISI

WARPOL

TOTAL VISITS :

BISON, BLITZ

WARPOL
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA

MOLLAR PROFESSIONAL

WARPOL
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA